CABUT GIGI MENYEBABKAN KEBUTAAN, MITOS ATAU FAKTA?

Pencabutan gigi merupakan tindakan pengambilan jaringan gigi yang sudah mati atau rusak. Tindakan ini dilakukan jika gigi tidak dapat ditambal maupun dilakukan perawatan syaraf gigi. Prosedur pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan yang paling sering dilakukan oleh dokter gigi.

Kira-kira kalau giginya dicabut, pengaruh ke mata ga ya?

Ada beberapa rumor di masyarakat yang beredar mengenai pencabutan gigi, salah satunya adalah pencabutan gigi menyebabkan kebutaan.

Apakah ini mitos atau fakta? Rumor ini adalah mitos.

Mitos pencabutan gigi menyebabkan kebutaan seringkali membuat masyarakat menjadi takut untuk mencabut giginya. Akibatnya, gigi yang tidak segera dicabut akan mengalami infeksi. Infeksi pada gigi bisa dikategorikan dari ringan sampai berat. Ciri-ciri gigi yang sudah mengalami infeksi adalah gusi yang bengkak atau mengeluarkan nanah, sakit saat digunakan makan atau sakit secara tiba-tiba. Jika infeksi yang sudah menyebar dikategorikan berat, maka membutuhkan penanganan yang jauh lebih kompleks.

Fakta Pencabutan Gigi dan Kebutaan

Ada asumsi masyarakat bahwa pencabutan gigi dapat mengenai saraf mata yang mengakibatkan kebutaan. Faktanya, tidak ada hubungan antara saraf gigi dan saraf mata.

Gigi berasal dari percabangan nervus maksilaris dan nervus mandibularis, sedangkan mata berasal dari percabangan nervus optalmikus. Bisa disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pencabutan gigi dengan kebutaan.

Jadi, jika kamu memiliki masalah gigi dan dokter menyarankan untuk dilakukan pencabutan, tidak perlu khawatir lagi. Resiko pencabutan gigi jarang terjadi jika tindakan pencabutan dilakukan sesuai dengan prosedur. Pastikan juga sebelum tindakan pencabutan, untuk menginformasikan kepada dokter mengenai kondisi kesehatan yang diderita (seperti adanya riwayat hipertensi, jantung dan diabetes).

Sumber: Newadkar UR, Chaudhari L, KHalekar Y. Myths and misconceptions in general public toward ocular complications followed by the removal of upper teeth. J Family Med Prim Care. 2016 Oct-Dec;5(4):785–788.